Skip to main content

Alfiyah Bab Ma'rifat dengan Alat Ta'rif Lirik Latin Terjemah

Table of Content [ ]

الْمُعَرَّفُ بِأَدَاةِ الْتَّعْرِيْفِ

Isim yang di Ma’rifat-kan (Ditentukan) Oleh Perangkat Ma’rifat

Pengertian Al Ma’rifat

أَلْ حَرْفُ تَعْرِيْفٍ أَوِ الَّلامُ فَقَطْ ۞ فَنَمَـــطٌ عَرَّفْتَ قُـلْ فِيْـهِ النَّمَطْ

Al harfu ta’riifin aw al-laami faqad – fanamathun arafta qul fiihi an-namath

Al ma’rifat (alif dan lam) adalah huruf yang mema’rifatkan, atau cukup katakan lam-nya saja. Maka lafadz نمط yang kamu ma’rifatkan, ucapkanlah menjadi النمط.

Penggunaan Al Zaidah Lazim

وَقَـدْ تُزَادُ لاَزِمًا كَالَّلاتِ ۞ وَالآنَ وَالَّذِيْنَ ثُمَّ الَّلاتِ

Wa qad tuzaadu laaziman kallaati – wa al-aana wa al-ladziina tsumma al-laati

Terkadang أل (Al) ditambahkan sebagai huruf tambahan yang pasti (disebut Al zaidah lazim, dinamakan demikian karena ia tidak berfungsi mema’rifatkan), seperti lafadz الَّلاتِ (isim alam /nama berhala di Makkah), الآنَ (dharaf zaman /masa sekarang), kemudian الَّذِيْنَ dan الَّلاتِ (isim maushul yang berawalan alif lam (Al)).

Penggunaan Al Zaidah Ghair Lazim

وَلاضْــــطِرَارٍ كَبَنَـــــاتِ الأوْبَــــرِ ۞ كَذَا وَطِبْتَ الْنَّفْسَ يَا قَيْسُ الْسَّرِي

Walidltiraarin kabanaati al-aubari – kadzaa wa thibta an-nafsa yaa qaisu as-sarii

Dan terkadang أل (AL) ditambahkan karena daruratnya syair (disebut Al zaidah ghair lazim), seperti lafadz بَنَاتِ الأوْبَرِ dan lafadz طِبْتَ الْنَّفْسَ يَا قَيْسُ الْسَّرِي.

وَبَعْضُ الأعْلاَمِ عَلَيْهِ دَخَلا ۞ لِلَمْحِ مَـا قَدْ كَانَ عَنْهُ نُقِلاَ

Wa ba’dlu al-a’laami ‘alaihi dakhala – lilamhi maa qad kaana ‘anhu nuqila

Sebagian isim alam juga ada yang dimasuki huruf أل (termasuk Al  zaidah ghair lazim) untuk melirik pada makna asal, yang mana isim alam tersebut sungguh telah dinukil darinya (yakni: makna lafadz asal sebelum dijadikan isim alam/ alami manqul).

كَالْفَضْلِ وَالْحَارِثِ وَالْنُّعْمَانِ ۞ فَــذِكْـرُ ذَا وَحَذْفُــــهُ سِيَّـانِ

Kalfadhli walhaaritsi wannu’maana – fadzikru dzaa wahadzfuhu siyyaana

Contohnya seperti  الفَضْلُ (nama yang dinukil dari isim masdar), الحَارِثَ (dinukil dari isim sifat) dan النُعْمَانُ (dinukil dari isim jenis). Maka penyebutan Al atau membuangnya sama-sama tidak mempengaruhi kema’rifatan isim alam.

Penggunaan Al Lil Ghalabah dan Mudhaf Lil Ghalabah

وَقَدْ يَصِيْـــرُ عَلَـمًا بِالْـغَـلَبَــــهْ ۞ مُضَاف أوْ مَصْحُوْبُ أَلْ كَالْعَقَبَهْ

Wa qad yasiiru ‘alaman bil ghalabah – mudlafun aw mashhuubu al kal’aqabah

Dan terkadang menjadi alami bil ghalabah (khusus nama tertentu karena mengalahkan nama-nama lain yang serupa), yaitu: isim mudhaf (mudhaf lil ghalabah). Contohnya seperti Ibnu Abbas, tertentu kepada Abdullah bin Abbas paman Rasulullah SAW). Dan Isim yang diberi Al (Al lil ghalabah), seperti lafadz Al-‘Aqabah (tertentu untuk nama jalan di gunung Mina).

وَحَذْفَ أَلْ ذِي إنْ تُنَادِ أَوْ تُضِفْ ۞ أوْجِبْ وَفِي غَيْرِهِمَـا قَدْ تَنْحَذِفْ

Wa hadzfa al dzi in tunaadi aw tudlif – aujib wa fii ghairihimaa qad tanhadzif

Dan wajib bagimu membuang Al ghalabah apabila dijadikan sebagai (alami bil ghalabah) munada atau mudhaf. Terkadang juga Al ghalabah tersebut dibuang pada selain keduanya (munada atau mudhaf).

Baca juga: Alfiyah Bab Ibtida' Mubtada' Khobar Lirik Latin Terjemah
Article Policy: Diperbolehkan mengambil sebagian artikel ini untuk tujuan pembelajaran dengan syarat menyertakan link sumber. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam karya kami.
Tutup Komentar