Skip to main content

35 Wazan Tashrif dalam Ilmu Shorof dan Penjelasannya (PDF Lengkap)

Table of Content [ ]
Nahwushorof.ID - Ilmu shorof adalah salah satu cabang ilmu tata bahasa Arab yang membahas tata cara merubah kata dari satu bentuk ke dalam bentuk lainnya, dengan tujuan mendapatkan makna yang berbeda. Oleh karena itu, ilmu shorof juga biasa disebut dengan istilah tashrif yang memiliki arti perubahan kata. Dalam ilmu shorof terdapat 35 wazan tashrif yang menjadi rumus baku bagi mauzun. Apa saja 35 bab tashrif itu ? Ini penjelasannya.

35 Bab Wazan Tashrif

Al-Imam al-Mala Abdullah Dunqozi dalam kitabnya “Matan al-Bina’ wa al-Asas Fi Ilmi as-Shorfi” menjelaskan di awal bab kitabnya mengenai 35 wazan tahsrif, yang berbunyi :

...إِعْلَمْ أَنَّ أَبْوَابَ التَّصْرِيْفِ خَمْسَةٌ وَثَلَاثُونَ بَابًا

Artinya: “Ketauilah ! Sesungguhnya bab-bab wazan tashrif itu ada 35 bab...”.

Lebih lanjut lagi mengenai ini, beliau menjelaskan dari ke-35 wazan tashrif tersebut terdapat 6 bab wazan tsulasi mujarrad, 12 bab wazan tsulasi mazid, 1 bab wazan ruba'i mujarrad, 6 bab wazan mulhaq ruba'i mujarrad, 3 bab wazan ruba'i mazid, 5 bab mulhaq ruba'i mazid biharfin, dan 2 bab mulhaq ruba'i mazid biharfaini. Perincian dari masing-masing sebagai berikut.

6 Bab Wazan Fi'il Tsulasi Mujarrad

Bagian pertama dari 35 bab tashrif yakni wazan tsulasi mujarrad, adalah setiap fi’il (kata kerja) yang terdiri dari 3 huruf asli. Sesuai namanya “mujarrad”, wazan-wazan ini memang ditiadakan dari huruf-huruf tambahan. Pada bagian ini, terdapat 6 pola wazan, yaitu:

1. Fa’ala-Yaf’ulu (فَعَلَ-يَفْعُلُ)

Bab pertama dari ke-35 wazan tashrif adalah wazan fa'ala-yaf'ulu "فَعَلَ-يَفْعُلُ" dan mauzunnya seperti nashoro-yanshuru "نَصَرَ-يَنْصُرُ". Wazan ini ditandai dengan ain fi'il yang difathah ketika menduduki fi'il madhi, dan di baca dhommah ketika berbentuk fi'il mudhari'. Pada umumnya berupa muta'addi (membutuhkan maf'ul), tetapi ada juga yang lazim (tidak membutuhkan maf'ul).

Contohnya :

  • نَصَرَ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid menolong Amr).
  • خَرَجَ زَيْدٌ (Zaid keluar).

2. Fa’ala-Yaf’ilu (فَعَلَ-يَفْعِلُ)

Bab kedua dari ke-35 wazan tahrif yaitu wazan fa'ala-yaf'ilu "فَعَلَ-يَفْعِلُ", mauzunnya seperti dhoroba-yadhribu "ضَرَبَ-يَضْرِبُ". Wazan ini ditandai dengan ain fi'il yang dibaca fathah ketika berupa fi'il madhi. Adapun ketika berbentuk fi'il mudhari' ain fi'il-nya dibaca kasroh. Kebanyakan wazan dan mauzun bab ini adalah muta'addi, namun ada juga yang lazim.

Contohnya :

  • ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid memukul Amr).
  • جَلَسَ زَيْدٌ (Zaid duduk).

3. Fa’ala-Yaf’alu (فَعَلَ-يَفْعَلُ)

Wazan fa'ala-yaf'alu "فَعَلَ-يَفْعَلُ" menjadi bab ketiga dari ke-35 bab wazan tashrif, contoh mauzunnya seperti fataha-yaftahu "فَتَحَ-يَفْتَحُ". Adapun tandanya adalah ain fi'il dibaca fathah baik saat berbentuk fi'il madhi maupun fi'il mudhari', dengan syarat ain/lam fi'il-nya berupa salah satu dari huruf chalaq "الحلق" yang enam, yaitu cha' "ح", kho' "خ", ain "ع", ghin "غ", ha' "ه", dan hamzah "ء". Kebanyakan fi'il dari bab ini merupakan muta'addi, yang lazim itu sedikit.

Contohnya :

  • فَتَحَ زَيْدٌ البَابَ (Zaid membuka pintu).
  • ذَهَبَ زَيْدٌ (Zaid pergi).

4. Fa’ila-Yaf’alu (فَعِلَ-يَفْعَلُ)

Wazan yang keempat dari ketiga puluh lima wazan tashrif yakni fa'ila-yaf'alu "فَعِلَ-يَفْعَلُ", mauzunnya seperti alima-ya'lamu "عَلِمَ-يَعْلَمُ". Tanda yang dimiliki wazan pada bab 4 ini adalah ain fi'il dibaca kasroh ketika berbentuk fi'il madhi dan dibaca fathah saat menduduki kedudukan fi'il mudhari'. Umumnya berupa muta'addi, yang lazim itu langka.

Contohnya :

  • عَلِمَ زَيْدٌ المَسْأَلَةَ (Zaid mengetahui permasalahannya).
  • وَجِلَ زَيْدٌ (Zaid takut/gemetar).

5. Fa’ula-Yaf’ulu (فَعُلَ-يَفْعُلُ)

Bab yang kelima adalah wazan fa'ula-yaf'ulu "فَعُلَ-يَفْعُلُ", mauzunnya hasuna-yahsunu "حَسُنَ-يَحْسُنُ". Wazan bab 5 ini ditandai dengan ain fi'i yang diberi harokat dhommah baik ketika berbentuk fi'il madhi ataupun mudhari', dan semuanya merupakan fi'il lazim (tidak membutuhkan maf'ul). Contohnya : حَسُنَ زَيْدٌ (Zaid baik).

6. Fa’ila-Yaf’ilu (فَعِلَ-يَفْعِلُ)

Bab ini menjadi yang terakhir dari fi'il tsulasi mujarrad, yaitu wazan fa'ila-yaf'ilu "فَعِلَ-يَفْعِلُ", contoh mauzunnya seperti hasiba-yahsibu "حَسِبَ-يَحْسِبُ". Umumnya merupakan fi'il muta'addi, yang lazim itu sedikit adanya.

Contohnya :

  • حَسِبَ زَيْدٌ عَمْرًا فَاضِلًا (Zaid mengkalkulasi kembalian Amr).
  • وَرِثَ زَيْدٌ (Zaid menerima warisan).

12 Bab Wazan Fi'il Tsulasi Mazid

Mazid “مزيد” berarti tambahan. Dengan demikian yang dimaksud wazan tsulasi mazid adalah setiap fi’il yang terdiri atas 3 huruf asli dan huruf tambahan. Bagian ini dibagi lagi menjadi 3 bab, yaitu mazid biharfin, mazid biharfaini, dan mazid bitsalatsati ahrufin.

• 3 Bab Wazan Fi’il Tsulasi Mazid Biharfin

Wazan tsulasi mazid biharfin adalah setiap fi’il yang terbentuk dari 3 huruf asli dan satu huruf tambahan. Dalam bab ini terdapat 3 pola wazan, yaitu :

1. Af'ala-Yuf'ilu (أَفْعَلَ-يُفْعِلُ)

Bab pertama daripada fi'il tsulasi mazid biharfin adalah wazan af'ala-yuf'ilu "أَفْعَلَ-يُفْعِلُ", mauzunnya akroma-yukrimu "أَكْرَمَ-يُكْرِمُ". Tandanya terdiri dari 3 huruf asli dengan tambahan satu huruf, yakni hamzah. Kebanyakan fi'il yang mengikuti wazan ini adalah muta'addi, namun ada juga yang lazim.

Contohnya :

  • أَكْرَمَ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid memuliakan Amr).
  • أَصْبَحَ زَيْدٌ (Zaid bangun).

2. Fä'ala-Yufä'ilu (فَعَّلَ-يُفَعِّلُ)

Bab kedua dari wazan tsulasi mazid biharfin adalah wazan fä'ala-yufä'ilu "فَعَّلَ-يُفَعِّلُ", mauzunnya farroha-yufarrihu "فَرَّحَ-يُفَرِّحُ". Pada bab ini ditandai dengan penambahan huruf di antara fa' dan ain fi'il yang sejenis dengan ain fi'ilnya. Adapun fungsi wazan fä'ala-yufä'ilu yaitu berfaedah menunjukkan makna taktsir "تكثير" (memperbanyak).

Contohnya :

  • طَوّفَ زَيْدٌ الكَعْبَةَ (Zaid keliling-keliling Ka'bah)
  • مَوَّتَ الإِبِلَ (Banyak faktor menyebabkan kematian unta).
  • غَلَّقَ زَيْدٌ البَابَ (Zaid mengunci pintu-pintu).

3. Faa'ala-Yufaa'ilu (فَاعَلَ-يُفَاعِلُ)

Bab terakhir dari wazan tsulasi mazid biharfin adalah wazan faa'ala-yufaa'ilu "فَاعَلَ-يُفَاعِلُ", dan qootala-yuqootilu "قَاتَلَ-يُقَاتِلُ" menjadi contoh mauzunnya. Tandanya yakni adanya tambahan huruf alif di antara fa' dan ain fi'il. Wazan ini memiliki faedah musyarakah "مشاركة" (persekutuan) antara dua perkara, namun terkadang untuk wahid "واحد" (tunggal).

Contohnya :

  • قَاتَلَ زَيْدُ عَمْرًا (Zaid menyerang Amr).
  • قَاتَلَهُمْ اللّهُ (Allah membinasakan mereka).

• 5 Bab Wazan Tsulasi Mazid Biharfaini

Tsulasi mazid biharfaini adalah setiap kata yang berpola atas tiga huruf asli dan dua huruf tambahan. Wazan yang masuk kategori ini sebanyak 5 bab, yaitu :

1. Infa'ala-Yanfa'ilu (إِنْفَعَلَ-يَنْفَعِلُ)

Bab pertama dari wazan tashrif tsulasi mazid biharfain adalah wazan infa'ala-yanfa'ilu "إِنْفَعَلَ-يَنْفَعِلُ", contoh mauzunnya seperti inkasaro-yankasiru "إِنْكَسَرَ-يَنْكَسِرُ". Ditandai dengan dua huruf tambahan hamzah+nun di awal kalimahnya, dan memiliki faedah muthowa'ah "مطاوعة" (hasil dampak dari pekerjaan fi'il muta'addi). Contohnya : كَسَرْتُ الزُّجَاجَ فَانْكَسَرَ ذَلِكَ الزُجَاجَ (Aku menabrak kaca kemudian memecahkannya).

2. Ifta'ala-Yafta'ilu (إِفْتَعَلَ-يَفْتَعِلُ)

Bab kedua wazan tsulasi mazid biharfain adalah wazan ifta'ala-yafta'ilu "إِفْتَعَلَ-يَفْتَعِلُ", mauzunnya ijtama'a-yajtami'u "إِجْتَمَعَ-يَجْتَمِعُ". Tandanya adalah tambahan huruf hamzah di awal kalimahnya dan huruf ta' di antara fa' dan ain fi'il. Wazan ini juga memiliki faedah muthowa'ah "مطاوعة". Contohnya : جَمَعْتُ الإِبِلَ فَاجْتَمَعَ تِلْكَ الإِبِلَ (Aku menghimpun unta kemudian berkumpullah unta-unta itu).

3. If'alla-Yaf'allu (إِفْعَلَّ-يَفْعَلُّ)

Wazan if'alla-yaf'allu "إِفْعَلَّ-يَفْعَلُّ" menjadi macam-macam wazan tsulasi mazid biharfain yang ketiga, mauzunnya adalah ihmarro-yahmarru "إِحْمَرَّ-يَحْمَرُّ". Ditandai dengan penambahan huruf hamzah di awal kalimahnya dan huruf yang sejenis dengan lam fi'il. Wazan ini berfaedah mubalaghah al-lazim "مبالغة اللازم" (melebih-lebihkan), ada juga yang mengatakan lil alwan wa al-uyub "للألوان والعيوب" (untuk warna-warna, dan hal-hal yang aib).

Contohnya :

  • إِحْمَرَّ زَيْدٌ (Zaid memerah (wajahnya)).
  • إِعْوَرَّ زَيْدٌ (Zaid menjadi buta sebelah).

4. Tafä'ala-Yatafä'alu (تَفَعَّلَ-يَتَفَعَّلُ)

Bab keempat yaitu wazan tafä'ala-yatafä'alu "تَفَعَّلَ-يَتَفَعَّلُ", mauzunya seperti takallama-yatakallamu "تَكَلَّمَ-يَتَكَلَّمُ". Ditandai dengan tambahan huruf ta' di awal kalimahnya dan huruf yang sejenis dengan ain fi'il di antara fa' dan ain fi'il. Wazan keempat dari fi'il tsulasi mazid biharfain ini memiliki faedah takalluf "تكلّف" (hasilnya sesuatu yang dicari setelah sesuatu yang lain). Contohnya : تَعَلَّمْتُ العِلْمَ مَسْأَلَةً بَعْدَ مَسْأَلَةٍ (Aku mempelajari ilmu suatu masalah setelah terjadi masalah itu).

5. Tafaa'ala-Yatafaa'alu (تَفَاعَلَ-يَتَفَاعَلُ)

Ini adalah wazan yang terakhir dari tsulasi mazid biharfain, yaitu wazan tafaa'ala-yatafaa'alu "تَفَاعَلَ-يَتَفَاعَلُ", mauzunnya seperti tabaa'ada-yatabaa'adu "تَبَاعَدَ-يَتَبَاعَدُ". Tandanya adalah terdapat tambahan huruf ta' di permulaan kalimahnya dan tambahan huruf alif di antara fa' dan ain fi'il. Adapun faedah wazan tafaa'ala-yatafaa'alu "تَفَاعَلَ-يَتَفَاعَلُ" yakni musyarakah "مشاركة" antara dua perkara bahkan lebih.

Contohnya :

  • تَبَاعَدَ زَيْدٌ عَنْ عَمْرٍو (Zaid dan Amr saling berjauhan).
  • تَصَالَحَ القَوْمُ (Kaum itu saling rukun atau berdamai).

• 4 Bab Wazan Tsulasi Mazid Bitsalatsati Ahrufin

Wazan tsulasi mazid bitsalatsati ahrufin adalah setiap fi’il yang memiliki tiga huruf asli dengan 3 huruf tambahan. Pada bab ini terdapat 4 pola dasar wazan, yaitu :

1. Istaf'ala-Yastaf'ilu (إِسْتَفْعَلَ-يَسْتَفْعِلُ)

Bab pertama fi'il tsulasi mazid bitsalatsati ahrufin adalah wazan istaf'ala-yastaf'ilu "إِسْتَفْعَلَ-يَسْتَفْعِلُ", contoh mauzunnya seperti istakhroja-yastakhriju "إِسْتَخْرَجَ-يَسْتَخْرِجُ". Ditandai dengan 3 huruf tambahan di awal kalimahnya, yaitu huruf hamzah "ء", sin "س", dan ta' "ت". Wazan ini berfaedah ta'diyyah "تعديّة" (menjadikan yang semula lazim menjadi muta'addi), yang lazim itu sedikit. Ada juga yang mengatakan bahwa ini memiliki faedah thalab "طلب" (menuntut/meminta).

Contohnya :

  • إِسْتَخْرَجَ زَيْدٌ المَالَ (Zaid mengeluarkan harta benda).
  • إِسْتَحْجَرَ الطِّيْنُ (Tanah liat itu membatu).
  • إِسْتَغْفَرَ اللّهَ (Memintalah ampunan kepada Allah).

2. Ifau'ala-Yafau'ilu (إِفْعَوْعَلَ-يَفْعَوْعِلُ)

Bab kedua dari tsulasi mazid bitsalatsati ahrufin adalah wazan ifau'ala-yafau'ilu "إِفْعَوْعَلَ-يَفْعَوْعِلُ", mauzunnya seperti i'syausyaba-ya'syausyibu "إِعْشَوْشَبَ-يَعْشَوْشِبُ". Ditandai dengan huruf tambah hamzah di awal kalimah, huruf yang sejenis dengan ain fi'il, dan huruf wawu di antara ain dan lam fi'il. Wazan ini berfaedah mubalaghah al-lazim "مبالغة اللازم" (melebih-lebihkan). Contohnya : إِعْشَوْشَبَ الأَرْضُ (Banyak tumbuhannya).

3. Ifawwala-Yafawwilu (إِفْعَوَّلَ-يَفْعَوِّلُ)

Bab yang ketiga yaitu wazan ifawwala-yafawwilu "إِفْعَوَّلَ-يَفْعَوِّلُ", contonya ijlawwadza-yajlawwidzu "إِجْلَوَّدَ-يَجْلَوِّدُ". Wazan fi'il ini ditandai dengan huruf alif di awal kalimahnya dan dua wawu (tasydid) di antara ain dan lam fi'il. Adapun kegunaan dari penambahan huruf tersebut yakni berfaedah untuk mubalaghah al-lazim "مبالغة اللازم". Contohnya : إِجْلَوَّذَ الإِبِلُذ (Unta itu digerakkan dengan sangat cepat).

4. If'aalla-Yaf'aallu (إِفْعَالَّ-يَفْعَالُّ)

Bab terakhir dari fi'il tsulasi mazid bitsalatsati ahrufin adalah wazan if'aalla-yaf'aallu "إِفْعَالَّ-يَفْعَالُّ", contoh mauzunnya yakni ihmaarra-yahmaarru "إِحْمَارَّ-يَحْمَارُّ". Ditandai dengan tambahan hamzah di permulaan kalimah, huruf alif di antara ain dan lam fi'il, dan huruf yang sejenis dengan lam fi'il di akhir kalimah. Mauzun yang mengikuti wazan if'aalla-yaf'aallu "إِفْعَالَّ-يَفْعَالُّ" juga berfaedah mubalaghah al-lazim "مبالغة اللازم". Contohnya : إِحْمَارَّ زَيْدٌ (Zaid (wajahnya) menjadi merah sekali).

1 Bab Wazan Ruba'i Mujarrad

Wazan ruba’i mujarrad adalah setiap fi’il yang hanya terdiri dari 4 huruf asli saja tanpa adanya huruf tambahan. Pada bab fi'il ruba'i mujarrad ini hanya memiliki satu pola wazan saja, yaitu :

1. Fa’lala-Yufa’lilu (فَعْلَلَ-يُفَعْلِلُ)

Seperti keterangan di atas, bab ini hanya memiliki satu pola dasar saja, yaitu wazan fa'lala-yufa'lilu "فَعْلَلَ-يُفَعْلِلُ", contoh mauzunnya seperti dahroja-yudahriju "دَحْرَجَ-يُدَحْرِجُ". Umumnya mauzun yang mengikuti wazan fa'lala-yufa'lilu "فَعْلَلَ-يُفَعْلِلُ" berfaedah ta'diyyah (menjadikan yang semula lazim menjadi muta'addi), yang berlaku lazim itu sedikit.

Contohnya :

  • دَحْرَجَ زَيْدٌ الحَجَرَ (Zaid menggelindingkan batu).
  • دَرْبَحَ زَيْدٌ (Zaid lari ketakutan).

6 Bab Wazan Mulhaq Ruba'i Mujarrad

Mulhaq ruba’i mujarrad adalah setiap fi’il yang diikutkan kepada wazan fa'lala-yufa'lilu "فَعْلَلَ-يُفَعْلِلُ". Tercatat ada 6 pola wazan dalam bab ini, yaitu :

1. Fau'ala-Yufau'ilu (فَوْعَلَ-يُفَوْعِلُ)

Bagian pertama dari mulhaq ruba'i adalah wazan fau'ala-yufau'ilu "فَوْعَلَ-يُفَوْعِلُ" yang memiliki mauzun seperti hauqola-yuhauqilu "حَوْقَلَ-يُحَوْقِلُ". Tandanya yaitu adanya tambahan huruf wawu di antara fa' dan ain fi'il-nya. Wazan ini beserta mauzunnya secara keseluruhan adalah lazim. Contohnya : حَوْقَلَ زَيْدٌ (Zaid berjalan cepat).

2. Fai'ala-Yufai'ilu (فَيْعَلَ-يُفَيْعِلُ)

Bab kedua mulhaq ruba'i yaitu wazan fai'ala-yufai'ilu "فَيْعَلَ-يُفَيْعِلُ", contohnya baithara-yubaithiru "بَيْطَرَ-يُبَيْطِرُ". Ditandai dengan tambahan huruf ya' di antara fa' fi'il dan ain fi'il. Keseluruhan dari wazan dan mauzun ini adalah muta'addiContohnya : بَيْطَرَ زَيْدٌ القَلَمَ (Zaid meraut pensil).

3. Fa'wala-Yufa'wilu (فَعْوَلَ-يُفَعْوِلُ)

Bab ketiga mulhaq ruba'i adalah wazan fa'wala-yufa'wilu "فَعْوَلَ-يُفَعْوِلُ", mauzunnya jahwaro-yujahwiru "جَحْوَرَ-يُجَحْوِرُ". Tandanya adalah tambahan huruf wawu di antara ain dan lam fi'il-nya. Wazan ini berfaedah ta'diyyah (menjadikan muta'addi). Contohnya : جَهْوَرَ زَيْدٌ القُرْآَنَ (Zaid melantunkan Al-Qur'an).

4. Fa'yala-Yufa'yilu (فَعْيَلَ-يُفَعْيِلُ)

Bagian keempat wazan ruba'i mulhaq adalah wazan fa'yala-yufa'yilu "فَعْيَلَ-يُفَعْيِلُ", mauzunnya 'atsyaro-yu'atsyiru "عَثْيَرَ-يُعَثْيِرُ". Tandanya yakni tambahan huruf ya' antara ain fi'il dan lam fi'il. Keseluruhannya adalah lazim (tidak butuh maf'ul). Contohnya : عَثْيَرَ زَيْدٌ (Zaid menampakkan diri).

5. Fa'lala-Yufa'lilu (فَعْلَلَ-يُفَعْلِلُ)

Wazan ruba'i mulhaq yang kelima adalah fa'lala-yufa'lilu "فَعْلَلَ-يُفَعْلِلُ", contoh mauzunnya seperti jalbaba-yujalbibu "جَلْبَبَ-يُجَلْبِبُ". Bab kelima ini ditandai dengan huruf tambahan berupa huruf yang sejenis dengan lam fi'il-nya, dan berfaedah ta'diyyah "تعديّة". Contohnya : جَلْبَبَتْ فَاطِمَةُ إِذَا لَبِسَتْ الجِبَابَ (Fathimah memakai baju kurung panjang ketika memakai jilbab).

6. Fa'laa-Yufa'lii (فَعْلَى-يُفَعْلِى)

Bab terakhir dari ruba'i mulhaq adalah wazan fa'laa-yufa'lii "فَعْلَى-يُفَعْلِى", mauzunnya seperti salqaa-yusalqii "سَلْقَى-يُسَلْقِى". Dialamati dengan huruf tambahan berupa ya' di akhir kalimahnya, dan semuanya adalah lazimContohnya : سَلْقَى زَيْدٌ (Zaid tidur terlentang).

3 Bab Wazan Ruba'i Mazid

Ruba’i mazid adalah setiap kata yang memiliki 4 huruf asli. Adapun selebihnya adalah huruf tambahan. Pada bab ini terdapat tiga pola dasar yang menjadi wazannya. Ketiga wazan tersebut kemudian dikelompokkan lagi ke dalam dua bab, yaitu :

• 1 Bab Ruba'i Mazid Biharfin

Ruba’i mazid biharfin adalah setiap fi’il dengan empat huruf asli dan satu huruf tambahan. Dalam bab ini hanya memiliki satu pola wazan saja, yaitu :

1. Tafa’lala-Yatafa’lalu (تَفَعْلَلَ-يَتَفَعْلَلُ)

Wazan tafa'lala-yatafa'lalu "تَفَعْلَلَ-يَتَفَعْلَلُ" merupakan pola satu-satunya dari ruba’i mazid biharfin, mauzunnya seperti tadahroja-yatadahroju "تَدَحْرَجَ-يَتَدَحْرَجُ". Tandanya adalah tambahan huruf ta' di awal kalimah. Setiap kata yang mengikuti wazan ini berfaedah muthawa'ahContohnya : دَحْرَجْتُ الحَجَرَ فَتَدَحْرَجَ ذَلِكَ الحَجَرَ (Aku menggelindingkan batu kemudian berguling-guling lah batu itu).

• 2 Bab Ruba'i Mazid Biharfaini

Ruba’i mazid biharfaini adalah fi’il yang terdiri dari empat huruf asli dan dua huruf tambahan. Bab ini memiliki dua bentuk wazan, yaitu :

1. If'anlala-Yaf'anlilu (إِفْعَنْلَلَ-يَفْعَنْلِلُ)

Bab pertama ruba'i mazid biharfain adalah wazan if'anlala-yaf'anlilu "إِفْعَنْلَلَ-يَفْعَنْلِلُ", mauzunnya ihranjama-yahranjimu "إِحْرَنْجَمَ-يَحْرَنْجِمُ", yang ditandai dengan tambahan hamzah di awal kalimahnya dan huruf nun di antara ain fi'il dan lam fi'il yang pertama. Wazan ini juga berfaedah muthawa'ahContohnya : حَرْجَمْتُ الإِبِلَ فَاحْرَنْجَمَ ذَلِكَ الإِبِلَ (Aku mengumpulkan unta kemudian berdesak-desakkan lah unta itu).

2. If'alalla-Yaf'alillu (إِفْعَلَلَّ-يَفْعَلِلُّ)

Wazan terakhir dari bab ruba'i mazid biharfain adalah wazan if'alalla-yaf'alillu "إِفْعَلَلَّ-يَفْعَلِلُّ", contohnya iqsya'arra-yaqsya'irru "إِقْشَعَرَّ-يَقْشَعِرُّ". Ditandai dengan tambahan hamzah di awal kata, dan huruf yang sejenis dengan lam fi'il kedua di akhir kalimanya. Kata yang mengikuti wazan ini berfaedah mubalaghah al-lazimContohnya : إِقْشَعَرَّ جِلْدُ الرَّجُلِ (Kulit lelaki itu amat menggigil).

5 Bab Mulhaq Ruba'i Mazid Biharfin

Mulhaq ruba’i mazid biharfin adalah setiap kata yang mengikuti atau diikutkan kepada wazan tafa'lala-yatafa'lalu "تَفَعْلَلَ-يَتَفَعْلَلُ". Bab ini memiliki lima pola wazan, yaitu :

1. Tafa'lala-Yatafa'lalu (تَفَعْلَلَ-يَتَفَعْلَلُ)

Bab awal dari mulhaq ruba'i mazid adalah wazan tafa'lala-yatafa'lalu "تَفَعْلَلَ-يَتَفَعْلَلُ", seperti tajalbaba-yatajalbabu "تَجَلْبَبَ-يَتَجَلْبَبُ". Ditandai dengan tambahan ta' di permulaan kata dan huruf yang sejenis dengan lam fi'il di akhir kalimahnya. Semua kata yang mengikuti wazan ini adalah lazimContohnya : تَجَلْبَبَتْ فَاطِمَةُ (Fathimah berjilbab).

2. Tafau'ala-Yatafau'alu (تَفَوْعَلَ-يَتَفَوْعَلُ)

Bab kedua mulhaq ruba'i mazid adalah wazan tafau'ala-yatafau'alu "تَفَوْعَلَ-يَتَفَوْعَلُ", contohnya seperti tajauroba-yatajaurobu "تَجَوْرَبَ-يَتَجَوْرَبُ". Ditandai adanya huruf tambahan ta' di awal dan huruf wawu di antara fa' dan ain fi'il. Kata yang mengikuti wazan ini keseluruhannya adalah lazimContohnya : تَجَوْرَبَ زَيْدٌ (Zaid memakai kaos kaki).

3. Tafai'ala-Yatafai'alu (تَفَيْعَلَ-يَتَفَيْعَلُ)

Bab ketiga mulhaq ruba'i mazid adalah wazan tafai'ala-yatafai'alu "تَفَيْعَلَ-يَتَفَيْعَلُ", mauzunnya tasyaithana-yatasyaithanu "تَشَيْطَنَ-يَتَشَيْطَنُ". Tandanya berupa tambahan huruf ta' di awal kalimah dan huruf ya' di antara fa' dan ain fi'il. Semuanya adalah lazimContohnya : تَشَيْطَنَ زَيْدٌ (Zaid berkelakuan seperti setan).

4. Tafa'wala-Yatafa'walu (تَفَعْوَلَ-يَتَفَعْوَلُ)

Selanjutnya dari mulhaq ruba'i mazid biharfin yaitu wazan tafa'wala-yatafa'walu "تَفَعْوَلَ-يَتَفَعْوَلُ", contoh mauzunnya seperti tarohwaka-yatarohwaku "تَرَحْوَكَ-يَتَرَحْوَكُ". Wazan ini ditandai dengan huruf ta' di awal kalimah, huruf wawu di antara ain dan lam fi'il. Keseluruhannya adalah lazimContohnya : تَرَهْوَكَ زَيْدٌ (Zaid makmur).

5. Tafa'laa-Yatafa'laa (تَفَعْلَى-يَتَفَعْلَى)

Ini menjadi bab terakhir dari mulhaq ruba'i mazid, yaitu wazan tafa'laa-yatafa'laa "تَفَعْلَى-يَتَفَعْلَى", mauzunnya tasalqaa-yatasalqaa "تَسَلْقَى-يَتَسَلْقَى". Tandanya adalah huruf tambahan ta' di awal dan ya' di akhir kalimahnya. Semua kata yang mengikuti wazan ini adalah lazimContohnya : تَسَلْقَى زَيْدٌ (Zaid tidur terlentang).

2 Bab Mulhaq Ruba'i Mazid Biharfaini

Mulhaq ruba’i mazid biharfaini merupakan setiap kata yang diikutsertakan ke dalam wazan if'anlala-yaf'anlilu "إِفْعَنْلَلَ-يَفْعَنْلِلُ". Bab ini memiliki dua pola dasar, yaitu :

1. If'anlala-Yaf'anlilu (إِفْعَنْلَلَ-يَفْعَنْلِلُ)

Bab pertama tawabi' mulhaq ruba'i mazid adalah wazan if'anlala-yaf'anlilu "إِفْعَنْلَلَ-يَفْعَنْلِلُ", mauzunnya seperti iq'ansasa-yaq'ansisu "إِقْعَنْسَسَ-يَقْعَنْسِسُ". Tandanya adalah tambahan hamzah di awal kalimah, huruf nun di antara ain dan lam fi'il, serta huruf yang sejenis dengan lam fi'il di akhir kalimahnya. Kata yang mengikuti wazan ini berfaedah mubalaghah al-lazim (melebih-lebihkan). Contohnya : إِقْعَنْسَسَ الرَّجُلُ (Lelaki itu amat menonjol keluar dadanya).

2. If'anlaa-Yaf'anlii (إِفْعَنْلَى-يَفْعَنْلِى)

Selanjutnya adalah wazan if'anlaa-yaf'anlii "إِفْعَنْلَى-يَفْعَنْلِى", contoh mauzunnya seperti islanqaa'yaslanqii "إِسْلَنْقَى-يَسْلَنْقِى". Ditandai dengan huruf hamzah di awal kalimah, tambahan nun di antara ain dan lam fi'il di akhir kalimahnya. Ini merupakan wazan terakhir dari 35 bab wazan tashrif yang telah kami sebutkan di atas, dan semua kata yang mengikuti bentuk ini hukumnya lazimContohnya : إِسْلَنْقَى البَيْضُ (Telur itu terebus).

Download 35 Wazan Tashrif PDF

Itulah tadi 35 bab wazan tashrif lengkap beserta penjelasan dan contohnya yang kami ambil dari kitab "Matan al-Bina' wa al-Asas" karya Imam al-Mala Abdullah Dunqozi.

Dari ketiga puluh lima wazan tersebut yang berlaku umum hanyalah 22 wazan saja, yaitu 6 wazan tsulasi mujarrad, 12 wazan tsulasi mazid, 1 wazan ruba'i mujarrad dan 3 wazan ruba' mazid. Adapun ke-13 wazan sisanya sangat jarang digunakan dalam kalimat sehari-hari, karena dipandang memiliki rumus rumit dan sangat sulit.

Bagi yang menghendaki memiliki sumber asli rujukan ketiga puluh lima wazan yang kami sebutkan di atas, silahkan download 35 wazan tashrif PDF dengan cara klik di sini. Semoga mengedukasi dan menginspirasi.

Article Policy: Diperbolehkan mengambil sebagian artikel ini untuk tujuan pembelajaran dengan syarat menyertakan link sumber. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam karya kami.
Tutup Komentar