Terjemahan Bahasa Arab

Daftar Isi

Terjemahan Bahasa Arab - Sampai dengan zaman modern ini, penerjemahan sebagai sebuah proses dan produk telah mengantarkan manusia menuju zaman yang terang benderang dengan beragamnya ilmu pengetahuan. Upaya pemindahan gagasan dan pikiran yang ada dalam bahasa suatu bangsa ke bangsa lain dengan tetap memperhatikan karakteristik dan kekhasan masing-masing bahasa dapat dilakukan melalui proses terjemahan. Selanjutnya, pada artikel sederhana ini kami akan berusaha mengupas ha-hal yang berkaitan dengan istilah terjemahan yang pada hakikatnya berasal dari bahasa Arab, yaitu kata al-tarjamah.

Arti Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan bahasa yang terbesar dari segi kuantitas penutur dalam keluarga bahasa semitik. Bahasa Arab adalah kalimat yang berbentuk huruf hijaiyah dan digunakan masyarakat Arab untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial baik secara lisan maupun lisan.

Menurut Mustafa Al-Ghalayaini (2005: 7), arti bahasa Arab adalah:

اللُّغَØ©ُ العَرَبِÙŠَّØ©ُ: Ù‡ِÙŠَ الكَÙ„ِÙ…َاتُ الَّتِÙŠ ÙŠُعَبِّرُ بِÙ‡َا العَرَبُ.عَÙ†ْ Ø£َغْرَاضِÙ‡ِÙ…ْ

Artinya: bahasa arab adalah kalimat-kalimat yang dipergunakan oleh orang arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan (pikiran dan perasaan) mereka.

Karakteristik Bahasa Arab

Bahasa Arab memiliki karakteristik yang universal dan unik. Dikatakan universal karena bahasa Arab memiliki kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan bahasa lainnya, sedangkan unik berarti bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya. Oleh kekhasannya itu bahasa Arab menjadi bahasa yang fleksibel dan mempunyai elastisitas yang tinggi. Berikut ini beberapa karakteristik dan ciri-ciri bahasa arab:

1. Bahasa Arab memiliki gaya bahasa yang beragam

Keberagaman gaya bahasa Arab meliputi ragam sosial atau sosiolek, geografis, dan idiolek. Ragam sosiolek merupakan ragam bahasa yang menunjukkan stratifikasi-ekonomi penuturnya. Sementara itu, ragam geografis adalah keberagaman bahasa yang disebabkan oleh perbedaan wilayah geografis penuturnya. Adapun keragaman idiolek berkaitan dengan karakteristik pribadi penutur bahasa arab yang bersangkutan.

2. Dapat diekspresikan secara lisan dan tulisan

Bahasa manusia yang paling utama adalah bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis pada hakikatnya merupakan turunan dari bahasa lisan. Menurut Bloomfield bahasa lisan merupakan hakikat adanya suatu bahasa. Realitas ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah peradaban manusia terlihat jelas mereka pada umumnya berbahasa lisan meskipun di antara mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal lambang tulisan.

3. Bahasa Arab memiliki sistem; susunan teratur

Bahasa Arab terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur, tersusun menurut pola tertentu dan membentuk suatu kesatuan. Selain itu juga memiliki aturan-aturan khusus, di mana masing-masing komponen sub sistem bahasa bekerja secara sinergis dan sesuai dengan fungsinya.

4. Bahasa Arab bersifat arbitrer

Arbitrer mengandung arti mana suka, maksudnya tidak adanya hubungan rasional antara lambang verbal dengan acuannya. Kata dalam setiap bahasa Arab merupakan lambang-lambang benda nyata, abstrak, gagasan, dan sebagainya.

5. Berpotensi untuk berkembang secara produktif dan kreatif

Hal ini terjadi karena perkembangan bahasa selalu mengikuti perkembangan peradaban manusia, sehingga muncul kata dan istilah-istilah bahasa baru yang digunakan untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

6. Bahasa Arab memiliki aspek bunyi yang unik

Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa semitik, memiliki ciri-ciri khusus dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa daerah yang banyak digunakan di seluruh pelosok tanah air Indonesia.

7. Memiliki pola pembentukan kata yang fleksibel

Bahasa Arab memiliki pola pembentukan kata yang sangat fleksibel, baik melalui derivasi maupun dengan cara infleksi. Dengan melalui dua cara pembentukan kata ini, bahasa Arab menjadi sangat kaya sekali dengan kosakata.

8. Bahasa Arab memiliki sistem i’rab terlengkap

Bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki sistem i'rab terlengkap yang mungkin tidak dimiliki oleh bahasa lain. I'rab adalah perubahan harakat akhir kata, baik berupa harakat atau pun berupa huruf sesuai dengan jabatan atau kedudukan kata dalam suatu kalimat.

Terjemahan Bahasa Arab

Setelah kita mempelajari arti bahasa Arab beserta karakteristik dan ciri, pada bab ini akan dibahas tentang pengertian terjemahan bahasa Arab baik secara etimologi (bahasa) maupun terminologi (istilah).

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “terjemah” atau “menerjemahkan” merupakan suatu pekerjaan menyalin atau memindahkan suatu bahasa ke bahasa lain; mengalihbahasakan. Kata “terjemahan” berarti salinan bahasa, alih bahasa (dari bahasa satu ke bahasa lain), atau bisa juga disebut dengan hasil menerjemahkan.

Kata “terjemah” dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Arab yaitu kata tarjamah (ترجمة), artinya alih bahasa atau terjemahan. Akar katanya berasal dari fi’il (kata kerja) tarjama-yutarjimu (ترجمم Ù€ يترجم), yang berarti menerjemahkan, mengartikan, menginterpretasikan, atau menafsirkan.

Dalam pengertian yang luas, terjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada hasil menerjemahkan dari satu bahasa (sumber) ke dalam bahasa lain (sasaran), baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Istilah terjemahan juga dapat diartikan sebagai hasil dari suatu proses pengalihan pesan yang terdapat pada teks bahasa pertama (bahasa sumber) dengan padanannya di dalam bahasa kedua (bahasa sasaran).

Oleh beberapa pengertian di atas, maka bisa dikatakan bahwa yang dimaksud terjemahan bahasa Arab adalah hasil dari suatu pekerjaan menyalin atau mengalihkan bahasa Arab ke bahasa lain baik secara lisan maupun tulisan dengan tetap memperhatikan karakteristiknya untuk mengetahui makna yang terkandung dalam bahasa tersebut.

Kamus Bahasa Arab

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab di atas, bahwa bahasa Arab memiliki karakteristik dan ciri khas yang universal dan unik. Maka, agar kegiatan terjemahan bahasa Arab dapat berjalan secara efektif dan tidak mengalami kemacetan komunikasi dan informasi, penerjemah perlu memahami dengan akrab berbagai kamus bahasa Arab.

Kata kamus dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yaitu qaamus (قاموس) dengan bentuk jamaknya qowaamis (قواميس). Kata al-qaamus (القاموس) juga memiliki makna yang selaras dengan kata al-mu’jam (المعجم), namun istilah ini lebih menekankan pada seluk beluk makna atau arti kosakata yang termuat di dalam kamus.

Selain itu, juga ada beberapa istilah dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menyebutkan kamus, seperti: al-fihris dan al-mausu’ah (indeks, glosarium, ensiklopedia). Istilah-istilah tersebut mengarah kepada satu pengertian kumpulan kosakata yang dilengkapi makna dan keterangan lain yang bertujuan untuk menjelaskan informasi yang berhubungan dengan kata-kata yang termuat di dalam daftar tersebut.

Menurut Ahmad Abdul Ghafur Atthar yang dikutip oleh Taufiqurrahman (2008: 131), kamus adalah buku yang memuat sejumlah besar kosakata bahasa yang disertai penjelasannya dan interpretasi atau penafsiran makna dari kosakata tersebut yang semua isinya disusun dengan sistematika tertentu, baik berdasarkan urutan huruf hijaiyah (lafal) atau tema (makna).

Dasar Penyusunan Kamus Bahasa Arab

Sebelum masa Dinasti Abbasiyah, bangsa Arab, terutama umat Islam belum banyak mengenal pentingnya kodifikasi bahasa atau penyusunan kamus bahasa Arab. Menurut Imel Ya’qub (1981: 24), ada tiga faktor yang menyebabkan kenapa bangsa Arab belum atau terlambat dalam hal penyusunan kamus, yaitu:
  1. Mayoritas bangsa Arab masih ummy (buta huruf).
  2. Tradisi nomadisme dan perang.
  3. Lebih senang bahasa dengan bahasa lain.

Adapun faktor yang mendorong bangsa Arab untuk mengkodifikasi bahasa mereka dan menyusun kamus bahasa Arab antara lain:

  1. Kebutuhan bangsa Arab untuk menafsirkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
  2. Keinginan untuk menjaga eksistensi bahasa mereka dalam bentuk bahasa tulis.
  3. Banyaknya kitab-kitab tafsir yang terbit pada masa awal kodifikasi Al-Qur’an dan Hadits tentang gharib (kata-kata asing).
  4. Munculnya ilmu-ilmu metodologis pertama dalam Islam.

Cara Menggunakan Kamus Bahasa Arab

Sekarang ini banyak orang yang sudah memiliki kamus Arab-Indonesia, tetapi tidak jarang juga khususnya orang awam yang kesulitan dalam menggunakan kamus bahasa Arab. Oleh karena itu, berikut cara yang bisa dipraktikkan untuk menemukan kata-kata dalam kamus bahasa Arab.
  1. Tentukan kata yang hendak dicari, misalkan kata مكتب (red: dibaca maktab).
  2. Ubah ke dalam bentuk fi'il madhi yang menjadi kata dasarnya. Maka untuk kata مكتب berubah menjadi 3 huruf, yaitu ك, ت, dan ب (كتب : kataba).
  3. Cari huruf awal dari kata tersebut, karena pada umumnya kamus bahasa Arab disusun berdasarkan huruf hijaiyah dari hamzah sampai ya’.

Rujukan:

  • Muh. Busro. "Sejarah Perkamusan Bahasa Arab di Indonesia". STAI NU: Madiun.
  • Musdalifa, dkk. "Karakteristik Bahasa Arab". STAIN: Sorong.
  • M. Yunus Anis. "Penerjemahan Arab, Riwayatmu Kini; Sebuah Tinjauan Sejarah". Jurnal CMES Vol. IV No. 1, 2013.
  • Akmaliyah. "Teori dan Praktik Terjemah Indonesia - Arab". Jakarta: Kencana, 2017.
Nahwu Shorof Online
Nahwu Shorof Online Media belajar bahasa Arab online terbaik, menyajikan materi ilmu Nahwu dan Shorof yang bersumber dari buku dan kitab bahasa Arab.

Posting Komentar