Skip to main content

Al Ta'rif dalam Ilmu Nahwu: Al Ta'rif lil 'Ahdi dan Al Ta'rif lil Jinsi

Table of Content [ ]
Termasuk tanda isim ma'rifat adalah terdapat huruf alif+lam (ال dibaca: al) di awal kalimahnya. Tambahan alif+lam ini dalam ilmu nahwu disebut dengan al ta'rif. Inilah yang akan menjadi kajian pokok pada pertemuan Nahwu Shorof Online kali ini, yang meliputi pengertian dan pembagian al ta'rif menurut pandangan para ulama ahli nahwu.

Pengertian Al Ta'rif

Secara bahasa kata ta'rif (تَعْرِيْف) merupakan bentuk mashdar dari kata kerja 'arrofa-yu'arrifu (عَرَّفَ-يُعَرِّفُ) yang memiliki arti definisi, pengertian, batasan, pemberitahuan, atau penentuan. Sedangkan dalam ilmu nahwu, kata ta'rif (تَعْرِيْف) menjadi istilah penting yang digunakan untuk menggambarkan penyebab suatu isim yang semula bermakna nakiroh (umum) menjadi ma'rifat (tertentu). Perkara yang menjadi faktor kema'rifatan isim itulah yang kemudian disebut dengan istilah adat ta'rif (alat/perangkat kema'rifatan).

أَدَاةُ التَّعْرِيْفِ: الأَدَاةُ الَّتِيْ تُعَرِّفُ الاِسْمَ وَهِيَ (ال) فِيْ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ

Artinya: "Adat ta'rif adalah adat (perangkat) yang mema'rifat-kan isim, yaitu alif+lam (ال dibaca: al) dalam lughah (bahasa) Arab."

Dengan demikian, yang dimaksud Al ta'rif dalam ilmu nahwu adalah huruf yang masuk pada kalimah isim guna menjadikan isim tersebut yang semula nakiroh (umum) menjadi ma'rifat (khusus/tertentu).

Baca juga: Isim Nakiroh dan Isim Ma'rifat

Perhatikan contoh isim "رَجُلٌ" (laki-laki), ketika dimasuki al ta'rif maka akan menunjukkan makna tertentu, yaitu "الرَّجُلُ" (laki-laki ini). Begitu juga dengan isim "يَوْمٌ" (suatu hari), ketika ditambahkan al ta'rif menjadi "اليَوْمُ" (hari ini).

Apakah kedua huruf (alif dan lam) memiliki fungsi yang sama, yaitu mema'rifat-kan isim ? atau hanya huruf lam-nya saja ? Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama ahli nahwu, menurut Imam Khalil keduanya berfungsi untuk mema'rifat-kan isim, dan hamzahnya adalah hamzah qotho'. Tetapi menurut Imam Sibawaih, yang berfungsi mema'rifat-kan isim hanya lam-nya saja (lam ta'rif), adapun hamzahnya dikatakan sebagai hamzah washol yang didatangkan sebab harokat sukun.

Pembagian Al Ta'rif

Al ta'rif dalam ilmu nahwu dibagi menjadi dua macam, yaitu al ta'rif lil ahdi (untuk ikrar) dan al ta'rif lil jinsi (untuk jenis).

1. Al Ta'rif lil Ahdi (Ikrar)

Al ta'rif lil ahdi adalah Al (alif+lam) yang menyatakan pada suatu hal tertentu karena sudah dapat dimengerti. Jenis Al (ال) ini dibagi lagi menjadi 3 macam, yaitu :

  • Dzikri (ذكرى), adalah Al ta'rif yang dapat dimengerti sebab telah disebutkan pada ucapan sebelumnya. Contoh : "لَقِيْتُ رَجُلًا فَأَكْرَمْتُ الرَّجُلَ" (aku bertemu dengan seorang laki-laki, lalu aku memuliakannya).
  • Dzihni (ذهنى), adalah Al ta'rif yang dapat dimengerti karena telah tertancap di hati. Contoh : "إِذْهُمَا فِى الغَارِ" (ketika keduanya (Nabi Muhammad Saw dan Sayyidina Abu Bakar r.a.) berada di dalam gua (Tsur)).
  • Chuduuri (حضورى), adalah Al ta'rif yang bisa diketahui sebab perkara yang ditunjuknya tadi ada di hadapan mukhathab (lawan bicara), dapat dilihat oleh mata, diraba dengan tangan, serta didengarkan oleh kedua telinga. Contohnya ketika kita masuk rumah, kemudian ibu berkata : "أَغْلِقِ البَابَ" (tutuplah/kuncilah pintunya).

Baca juga: Macam-macam Alif lam / Al Zaidah

2. Al Ta'rif lil Jinsi (Jenis)

Adapun yang dimaksud Al ta'rif lil jinsi (jenis) adalah Al (alif+lam) yang didatangkan guna menunjukkan pada hakikat sesuatu yang dinyatakannya. Jenis Al ta'rif ini juga dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu :

  • Istighroq al-jinsi, biasanya bertempat pada isim yang layak disisipi lafadz kullun "كُلٌّ" (setiap/semua/seluruh). Contoh : "اِنَّ الإِنْسَانَ لَفِى خُسْرٍ" (sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian), menjadi "إِنَّ كُلَّ الإِنْسَانِ".
  • Ta'rif al-haqiqoh, adalah Al ta'rif yang berfungsi untuk menyatakan hakikatnya isim jenis yang dimasuki alif+lam (ال). Contoh : "الرَّجُلُ خَيْرٌ مِنَ المَرْأَةِ" (laki-laki lebih baik daripada perempuan), maksudnya : "حَقِيْقَةُ الرَّجُلِ خَيْرٌ مِنْ حَقِيْقَةِ المَرْأَةِ" (pada hakikatnya laki-laki lebih baik daripada hakikatnya perempuan).

Itulah penjelasan singkat mengenai Al ta'rif dalam ilmu nahwu. Semoga mengedukasi dan menginspirasi. Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share supaya teman, saudara Anda bisa ikut merasakan manfaatnya.

Article Policy: Diperbolehkan mengambil sebagian artikel ini untuk tujuan pembelajaran dengan syarat menyertakan link sumber. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam karya kami.
Tutup Komentar