Kaidah Nahwu PDF Terjemahan Seratus Qaidah Ilmu Nahwu
Nahwushorof.ID - Bahasa Arab merupakan bahasa yang tersebar di dunia dan sudah ditetapkan sebagai bahasa komunikasi Internasional oleh PBB di tahun 1999 M. Berkembang dan menyebarnya bahasa Arab tidak terlepas dari peran Al-Quran dan Hadits Nabi. Kedudukannya juga mulia di dalam Islam, karena Al-Quran di turunkan menggunakan bahasa Arab. Sehingga banyak umat Islam di penjuru dunia mempelajari bahasa Arab supaya bisa memahami kitab sucinya dan melakukan komunikasi dengan sesama.
Untuk dapat mempunyai kelihaian dalam bahasa Arab, seseorang harus terlebih dahulu menguasai betul kaidah-kaidah dalam ilmu nahwu. Dengan keilmuan ini seseorang akan mampu membaca kitab berbahasa Arab, tetapi juga harus didukung dengan kaidah-kaidah ilmu shorof. Tanpa menguasai dua disiplin ilmu tersebut, tidak mungkin seseorang dapat membaca dan menulis bahasa Arab sebagai prasyarat standar menguasai sebuah bahasa.
Kaidah-kaidah nahwu yang dipelajari dan diketahui sejauh ini tidak serta merta ada, tetapi keberadaannya merupakan bagian dari hasil kerja keras para ahli bahasa dengan memakai beragam metode di dalamnya.
Perumusan kaidah-kaidah nahwu yang sudah dijalankan oleh para ulama sejak abad pertama hijriyah hingga melewati beberapa fase pada prinsipnya secara kualitas dan esensi materi sudah berbicara mengenai intisari "Uṣul al-Naḥw". Karena para ulama nahwu dalam merumuskan kaidah-kaidah nahwu mesti mendasarkan pada dalil-dalil nahwu, yaitu sama', qiyas, ijma' dan istiṣḥab. Keempat sumber tersebut dijadikan oleh para ulama ahli nahwu sebagai dasar dalam perumusan dan pembentukan kaidah-kaidah nahwu.
Ada banyak sekali kaidah-kaidah dalam ilmu nahwu yang harus dipelajari dan dipahami oleh pembelajar bahasa Arab. Untuk memudahkan dalam mempelajari kaidah nahwu tersebut, tulisan ini sengaja kami peruntukkan untuk pemula yang betul-betul menginginkan bisa mengenal dan memahami kaidah-kaidah dasar dari ilmu nahwu.
Untuk mereka yang memiliki azam yang besar, niat yang kuat, dan kemauan yang bulat, serta usaha yang maksimal dalam mempelajari ilmu nahwu. Sehingga ketika menemui hal-hal yang gampang atas sesuatu yang ia pelajari, maka hal tersebut menjadi penyemangat untuknya.
Sebaliknya, ketika ia menemui hal-hal yang terkesan susah atau berat, maka masalah ini menjadi rintangan untuknya, yang harus bisa ia pecahkan. Dengan memahami kembali persoalannya, atau mungkin dengan menanyakan ke pembimbingnya. Bukan malah menjadikan ia mundur ke belakang, dengan meninggalkan dan tidak jadi belajar ilmu nahwu.
Download: Kaidah Ilmu Nahwu PDF Terjemahan
Posting Komentar