Dhomir Bariz Muttashil dan Munfashil beserta Contohnya
Oleh Nahwushorof.ID, pada : Mei 05, 2022

Pengertian Dhomir Bariz
يَوۡمَ هُمۡ بَارِزُوۡنَۖ لَا يَخۡفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنۡهُمۡ شَىۡءٌ
Artinya: (yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada sesuatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi di sisi Allah, (QS. Ghafir: 16).
Kata بَارِزُوۡنَ pada ayat di atas bermakna ظَاهِرُوْنَ yang berarti kelihatan, terang, atau jelas. Maksudnya, kelak di hari kiamat manusia akan keluar dari kuburnya dan tidak ada satu pun dari perbuatan mereka yang tersembunyi di sisi Allah, semuanya diketahui-Nya.
Sedangkan menurut terminologi (istilah), ada beberapa pengertian tentang dhomir bariz yang dikemukakan oleh para ulama ahli nahwu, di antaranya:
مَا لَهَا صُوْرَةٌ فِى الكَلَامِ كَالتَّاءِ فِى: عَلِمْتُ
Artinya: dhomir bariz adalah kata ganti yang memiliki bentuk (tampak) di dalam kalimat, seperti huruf ta’ pada contoh عَلِمْتُ (aku sudah mengetahui).
الضَّمِيْرُ البَارِزُ مَا لَهُ صُوْرَةٌ فِى اللَّفْظِ وَيَنْقَسِمُ عَلَى قِسْمَانِ
Artinya: dhomir bariz adalah kata ganti yang memiliki bentuk dalam lafadznya, dan dibagi menjadi dua macam.
Definisi di atas dirasa sudah memberikan gambaran yang jelas tentang pengertian dhomir bariz. Bahwa yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah kata ganti yang nampak dalam kalimat, kebalikan dari dhamir mustatir (kata ganti yang tersimpan). Seperti kalimat جَلَسْتُ (aku menulis), huruf ta’ yang terdapat pada kalimat barusan merupakan contoh penggunaan dhomir bariz untuk mutakallim (kata ganti orang pertama).
Adapun dua macam pembagian dhomir bariz yang dimaksud adalah:
- Dhomir muttashil: bersambung dengan kalimat lain.
- Dhomir munfashil: berdiri sendiri, tidak bersambung dengan kalimat lain.
Dhamir Muttashil
Dhomir muttashil adalah isim dhomir yang selalu disambung dengan kata yang terjatuh sebelumnya, tidak bisa diletakkan pada awal kalimat atau terjatuh setelah lafadz إِلَّا. Jenis kata ganti ini terbagi ke dalam 3 macam, yaitu:
1. Dhamir rafa’ muttashil
Dhomir ini terjadi bilamana bertemu dengan fi’il atau kana beserta saudaranya, dan kedudukannya sebagai fa’il (subyek). Ketika bersambung dengan kana dan saudaranya maka berkedudukan menjadi isimnya. Contohnya sebagaimana dalam tabel berikut:
Contoh | Dhomir | Arti |
---|---|---|
جَلَسْتُ | Mutakallim | Aku duduk |
جَلَسْنَا | Kami duduk | |
جَلَسْتَ | Mukhathab | Kamu (lk) duduk |
جَلَسْتُمَا | Kalian berdua duduk | |
جَلَسْتُمْ | Kalian (lk) duduk | |
جَلَسْتِ | Kamu (pr) duduk | |
جَلَسْتُنَّ | Kalian (pr) duduk | |
جَلَسَ | Ghaib | Dia (lk) duduk |
جَلَسَا | Mereka berdua (lk) duduk | |
جَلَسُوا | Mereka (lk) duduk | |
جَلَسَتْ | Dia (pr) duduk | |
جَلَسَتَا | Mereka berdua (pr) duduk | |
جَلَسْنَ | Mereka (pr) duduk |
2. Dhamir nashab muttashil
Dhomir ini terjadi ketika bertemu dengan fi’il atau inna beserta saudaranya, dan berkedudukan sebagai maf’ul bih (obyek). Jika bersambung dengan inna dan saudaranya, maka kedudukannya sebagai isimnya. Contohnya seperti kalimat berikut:
Contoh | Dhamir | Arti |
---|---|---|
اللّٰهُ يَرْحَمُنِي | Mutakallim | Allah merahmatiku |
اللّٰهُ يَرْحَمُنَا | Allah merahmati kita | |
اللّٰهُ يَرْحَمُكَ | Mukhathab | Allah merahmatimu (lk) |
اللّٰهُ يَرْحَمُكِ | Allah merahmatimu (pr) | |
اللّٰهُ يَرْحَمُكُمَا | Allah merahmati kalian berdua | |
اللّٰهُ يَرْحَمُكُمْ | Allah merahmati kalian (lk) | |
اللّٰهُ يَرْحَمُكُنَّ | Allah merahmati kalian (pr) | |
اللّٰهُ يَرْحَمُهُ | Ghaib | Allah merahmatinya (lk) |
اللّٰهُ يَرْحَمُهَا | Allah merahmatinya (pr) | |
اللّٰهُ يَرْحَمُهُمَا | Allah merahmati mereka berdua | |
اللّٰهُ يَرْحَمُهُمْ | Allah merahmati mereka (lk) | |
اللّٰهُ يَرْحَمُهُنَّ | Allah merahmati mereka (pr) |
3. Dhamir jar muttashil
Dhomir ini terjadi ketika bertemu dengan isim (kata benda) atau huruf jar, dan berkedudukan sebagai mudhaf ilaih atau majrur. Contohnya seperti kalimat berikut:
Contoh | Dhamir | Arti |
---|---|---|
كِتَابِي | Mutakallim | Bukuku |
كِتَابُنَا | Buku kita | |
كِتَابُكَ | Mukhathab | Bukumu (lk) |
كِتَابُكِ | Bukumu (pr) | |
كِتَابُكُمَا | Buku kalian berdua | |
كِتَابُكُمْ | Buku kalian (lk) | |
كِتَابُكُنَّ | Buku kalian (pr) | |
كِتَابُهُ | Ghaib | Bukunya (lk) |
كِتَابُهَا | Bukunya (pr) | |
كِتَابُهُمَا | Buku mereka berdua | |
كِتَابُهُمْ | Buku mereka (lk) | |
كِتَابُهُنَّ | Buku mereka (pr) |
Dhamir Munfashil
Menurut para linguis Arab, definisi dhamir munfashil adalah dhomir yang berdiri sendiri, tidak bersambung dengan kata lain, dan bisa dijadikan permulaan kalimat atau terjatuh setelah إِلَّا. Dhamir ini juga dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Dhamir rafa’ munfashil
Dhamir rafa' munfashil kata ganti yang berdiri sendiri dan bermahal rofa’ sebagai mubtada’, khobar, fa’il atau na’ibul fa’il. Contohnya:
Contoh | Dhamir | Arti |
---|---|---|
هُوَ | Ghaib | Dia (lk) |
هُمَا | Mereka berdua (lk) | |
هُمْ | Mereka (lk) | |
هِيَ | Dia (pr) | |
هُمَا | Mereka berdua (pr) | |
هُنَّ | Mereka (pr) | |
أَنْتَ | Mukhathab | Kamu (lk) |
أَنْتُمَا | Kalian berdua (lk) | |
أَنْتُمْ | Kalian (lk) | |
أَنْتِ | Kalian (pr) | |
أَنْتُمَا | Kalian berdua (pr) | |
أَنْتُنَّ | Kalian (pr) | |
أَنَا | Mutakallim | Saya |
نَحْنُ | Kami, kita |
2. Dhamir nashab munfashil
Dhamir nashab munfashil adalah kata ganti yang berdiri sendiri dan dibaca nashab sebagai maf’ul bih (obyek). Contohnya:
Contoh | Dhamir | Arti |
---|---|---|
إِيَّاهُ | Ghaib | Kepadanya (lk) |
إِيَّاهُمَا | Kepada mereka berdua (lk) | |
إِيَّاهُمْ | Kepada mereka (lk) | |
إِيَّاهَا | Kepadanya (pr) | |
إِيَّاهُمَا | Kepada mereka berdua (pr) | |
إِيَّاهُنَّ | Kepada mereka (pr) | |
إِيَّاكَ | Mukhathab | Kepadamu (lk) |
إِيَّاكُمَا | Kepada kalian berdua (lk) | |
إِيَّاكُمْ | Kepada kalian (lk) | |
إِيَّاكِ | Kepadamu (pr) | |
إِيَّاكُمَا | Kepada kalian berdua (pr) | |
إِيَّاكُنَّ | Kepada kalian (pr) | |
إِيَّايَ | Mutakallim | Kepadaku |
إِيَّانَا | Kepada kita |
Demikianlah penjelasan tentang dhamir bariz dalam bahasa Arab yang secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1) Dhamir muttashil, yaitu kata ganti yang selalu bersambung dengan kata lainnya, berkedudukan menjadi fa’il, maf’ul bih, mudhaf ilaih, majrur, isimnya kana, dan isimnya inna. 2) Dhamir munfashil, yaitu kata ganti yang berdiri sendiri, tidak bersambung dengan kata lain. Kedudukannya bisa sebagai fa’il atau na’ibul fa’il, mubtada’, khobar, dan maf’ul bih.