Skip to main content

Tanwin (التّنوين) ; Pengertian Tanwin dan Pembagiannya dalam Ilmu Nahwu

Table of Content [ ]
Nahwushorof.ID - Dalam bahasa Indonesia kalimah isim sering diartikan sebagai kata benda atau nomina, yaitu jenis kata yang dapat merujuk pada benda, barang, hewan, manusia dan segala sesuatu yang tidak memiliki waktu. Kata benda atau nomina ini bisa menduduki fungsi sebagai Subyek (S), Obyek (O) dan pelengkap Klausa. Hal ini tidak jauh berbeda dengan kalimah isim dalam kaidah bahasa Arab.

الإِسْمُ هُوَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِي نَفْسِهَا وَ لَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَانٍ وَضْعًا

"Kalimah isim adalah kalimah yang menunjukkan suatu makna tertentu dan terlepas oleh waktu."

Contoh : كِتَابٌ (kitab/buku), جَوْهَرٌ (permata), أَسَدٌ (singa)

Sebagai perumpamaan, saat kita mendengar kata أَسَدٌ (singa), tidak timbul pertanyaan akan waktunya. Apakah akan singa, sedang singa, atau telah singa ? Itulah yang dimaksud وَلَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَانٍ وَضْعًا (terlepas / tidak terikat oleh waktu).

Untuk mengetahui suatu kalimah, apakah kalimah tersebut merupakan kalimah isim, fi'il atau huruf, kita perlu melihat tanda-tanda dari masing-masing kalimah.

Baca juga : Isim, Fi'il, Huruf : Contoh, Tanda dan Pengertiannya

Namun, pada kajian kali ini kita akan mengkaji seputar pengertian dan pembagian tanwin dalam ilmu nahwu.

Pengertian Tanwin

Termasuk tanda-tanda dari kalimah isim yaitu patut dimasuki tanwin (التّنوين).

التَّنْوِيْنُ لُغَةً الصَّوْتُ وَ اصْطِلَاحًا نُوْنٌ سَاكِنَةٌ تَلْحَقُ أَخِرَ الإِسْمِ لَفْظًا وَ تُفَارِقُهُ خَطًّا وَ وَقْفًا

Secara bahasa tanwin berarti bunyi/suara. Sedangkan secara istilah tanwin adalah nun sukun yang seakan-akan berada pada akhir isim secara pelafadzan (pengucapannya) tetapi pisah/hilang ketika dituliskan dan diwaqofkan.

Pembagian Tanwin dalam Ilmu Nahwu

التَنْوِيْنُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَقْسَامٍ، تَنْوِيْنُ التَّمْكِيْنِ وَهُوَ اللَّاحِقُ لِلأَسْمَاءِ المُعْرَبَةِ وَ تَنْوِيْنُ التَّنْكِيْرِ وَهُوَ اللَّاحِقُ لِلأَسْمَاءِ المَبْنِيَّةِ فَرْقًا بَيْنَ مَعْرِفَتِهَا وَ نَكِرَتِهَا وَ تَنْوِيْنُ المُقَابَلَةِ وَهُوَ اللَّاحِقُ لِجَمْعِ المُؤَنَّثِ السَّالِمِ فَاِنَّهُ فِى مُقَابَلَةِالنُّوْنِ فِى جَمْعِ المُذَكَّرِ السَّالِمِ وَ تَنْوِيْنُ العِوَضِ وَهُوَ عَلَى ثَلَاثَةِ أَقْسَامٍ عِوَضٌ عَنِ الجُمْلَةِ وَهُوَ اللَّذِى يَلْحَقُ "إِذْ" عِوَضًا عَنْ جُمْلَةٍ تَكُوْنُ بَعْدَهَا وَ عِوَضٌ عَنِ الإِسْمِ وَهُوَ اللَّاحِقُ لِكُلٍّ عِوَضًا عَمَّا تُضَافُ اِلَيْهِ وَ عِوَضٌ عَنِ الحَرْفِ وَهُوَ اللَّاحِقُ لِجَوَارٍ وَ غَوَاشٍ

Di dalam ilmu Nahwu, tanwin yang menjadi tandanya kalimah isim dikategorikan ke dalam 4 macam, yaitu tanwin tamkin, tanwin tankir, tanwin muqobalah, dan tanwin iwadl. Perincian dari masing-masing tanwin tersebut sebagai berikut.

1. Tanwin tamkin (تنوين التّمكين)

Tanwin tamkin (تنوين التّمكين) adalah tanwin yang masuk pada isim mu'rab selain isim jama' muannats salim (جمع المؤنث السالم).

Contoh : رَجُلٌ (orang laki-laki), أَبٌ (bapak)

Baca juga : Contoh Tanwin Tamkin dalam Al-Qur'an

2. Tanwin tankir (تنوين تنكير)

Tanwin tankir (تنوين تنكير) adalah tanwin yang masuk pada isim-isim mabni sebagai pembeda antara isim mabni yang ma'rifat dan nakiroh.

Contoh : صَهْ (tanpa tanwin), artinya menyuruh untuk diam dalam hal yang sedang dibahas atau dibicarakan (bersifat ma'rifat). Berbeda lagi dengan kata صَهٍ (bertanwin), artinya menyuruh diam dalam hal apapun (bersifat nakiroh).

3. Tanwin muqabalah (تنوين مقابلة)

Tanwin muqabalah (تنوين مقابلة) adalah tanwin yang masuk pada isim jama' muannats salim (جمع المؤنث السالم) sebagai pembanding nun yang terdapat pada isim jama' mudzakar salim (جمع المذكر السالم), lihat definisi tanwin secara istilah.

Contoh : مُسْلِمَاتٌ (orang-orang Islam (pr))

4. Tanwin 'iwadl (تنوين عوض)

Tanwin 'iwadl (تنوين عوض) adalah tanwin yang berfungsi sebagai pengganti, yang dibagi lagi ke dalam 3 macam;

• Iwadl an al-Jumlah

Tanwin iwadl an al-jumlah adalah tanwin pengganti dari jumlah yang dibuang (عوض عن الجملة), yaitu terdapat pada huruf idz (إذ).

Contoh : وَ أَنْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَنْظُرُوْنَ (padahal kalian pada saat itu melihat)

Tanwin yang terdapat pada dzal-nya lafadz حينئذ merupakan tanwin pengganti dari jumlah yang dibuang. Jika ditakdirkan menjadi وَ أَنْتُمْ حِيْنَ إِذْ بَلَغَتِ الرُّوْحُ الحُلْقُوْمَ تَنْظُرُوْنَ (padahal kalian itu melihat pada saat ketika ruh sampai di tenggorokan), jumlah بَلَغَتِ الرُّوْحُ الحُلْقُوْمَ dibuang kemudian mendatangkan tanwin sebagai penggantinya.

• Iwadl an al-Ismi

Tanwin iwadl an al-ismi adalah tanwin pengganti dari isim yang dibuang (عوض عن الاسم), terdapat pada lafadz kullun/bahdhun كُلٌّ/بَعْضٌ yaitu isim yang wajib mudhaf.

Contoh : كُلٌّ قَائِمٌ (semuanya berdiri)

Tanwin yang terdapat pada lafadz كلّ adalah tanwin pengganti dari kalimah isim yang dibuang. Jika ditakdirkan menjadi كُلُّ إِنْسَانٍ قَائِمٌ (semua orang berdiri).

• Iwadl an al-harfi

Tanwin iwadl an al-harfi adalah tanwin pengganti dari huruf yang dibuang (عوض عن الحرف) yaitu masuk pada sighot muntahal jumu' (صغة منتهى الجموع).

Contoh : جَوَارٍ و غَوَاشٍ

Tanwin yang terdapat pada lafadz tersebut merupakan tanwin pengganti dari huruf yang dibuang yaitu huruf ya', asal mulanya ‘‘جَوَارِيُ’’ dan ‘‘غَوَاشِيُ’’ mengikuti wazan ‘‘فَوَاعِلُ’’.

Baca juga : Contoh Tanwin Iwadl dalam Al-Qur'an dan Kalimat Sehari-hari

Macam-macam tanwin yang telah disebutkan di atas, merupakan tanwin yang khusus masuk pada kalimah isim saja, tidak bisa masuk pada kalimah fi'il ataupun kalimah huruf. Adapun tanwin yang bisa masuk baik pada kalimah isim, fi'il, dan huruf menurut pendapat yang utama ada dua macam, yaitu tanwin taronnum (تنوين الترنّم), dan tanwin ghali (تنوين الغالى). Kedua macam tanwin ini adalah tanwin yang disematkan pada qofiyah atau kesamaan bunyi huruf akhir pada bait-bait sya'ir bahasa Arab.

Contoh tanwin taronnum, seperti ungkapan penyair ;

ﺃَﻗِﻠِّﻲ ﺍﻟﻠَّﻮْﻡَ ﻋَﺎﺫِﻝَ ﻭَﺍﻟْﻌِﺘَﺎﺑَﻦْ | ﻭَﻗُﻮْﻟِﻲ ﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺒْﺖُ ﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺻَﺎﺑَﻦْ

"Sedikitkan celaan dan makianmu itu wahai perempuan pencela dan katakanlah jika aku berbuat benar sungguh aku aku telah berbuat benar".

أَزِفَ التَّرَحُّـلُ غَيْـرَ أَنَّ رِكَـابَنَا | لَمَّـا تَزُلْ بِرِحَـالِنَـا وَكَأَنْ قَدٍ

"Telah dekat waktu berangkat, hanya saja kendaraan kami belum berangkat, seakan-akan waktu perpisahan telah terjadi".

Contoh tanwin ghali, seperti ungkapan penyair ;

وَقَائِمُ الْأَعْمَاقِ خَاوِى الْمُخْتَرِقَنْ | مُشْتَبِهِ الأَعْلَامِ لَمَّاعِ الخَفَقَنْ

“Banyak sekali tempat yang tak seorang pun bisa menempuhnya karena banyak keserupaan dan tidak jelasnya, namun untaku mampu menempuh dan menemukannya".

Itulah penjelasan singkat tentang pengertian dan pembagian tanwin dalam ilmu nahwu. Tanwin yang menjadi tandanya kalimah isim hanyalah 4 macam tanwin, sebagaimana yang telah tersebutkan pada penjelasan di atas, yaitu tamkin, tankir, muqobalah dan iwadl. Sedangkan tanwin taronnum dan ghali tidak masuk kategori tandanya kalimah isim. Selain itu, masih ada lagi macam-macam tanwin yang tidak disebut dalam artikel ini, seperti tanwin hikayah, tanwin ziyadah, dll. Semoga mengedukasi dan menginspirasi.

Article Policy: Diperbolehkan mengambil sebagian artikel ini untuk tujuan pembelajaran dengan syarat menyertakan link sumber. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam karya kami.
Tutup Komentar