Contoh Isim Ma'rifat dengan Penjelasan Mudah Berdasarkan Jenisnya
Nahwushorof.ID - Isim ma'rifat adalah jenis kata benda dalam bahasa Arab yang berfungsi untuk menyatakan sesuatu yang jelas dapat diketahui oleh pendengar. Contoh isim ma'rifat adalah kata "Al asadu" (الأَسَدُ) dengan tambahan alif dan lam, artinya "Singa ini". Penambahan alif dan lam memberikan kejelasan bahwa yang dibicarakan adalah tentang Singa tertentu, bukan Singa pada umumnya.
Contoh isim ma'rifat tersebut memberikan pemahaman bahwa isim ma'rifat digunakan ketika merujuk pada sesuatu yang dikenal, bukan merujuk pada sesuatu yang umum. Lebih lanjut, dalam artikel ini akan diuraikan beberapa contoh isim ma'rifat dan penggunaannya dalam kalimat sehari-hari dengan penjelasan mudah berdasarkan jenisnya secara terperinci.
Contoh Isim Ma'rifat dengan Al Ta'rif
Setiap kata benda dalam bahasa Arab dengan tambahan al ta'rif (ال) maka dihukumi ma'rifat. Al ta'tif itulah yang menjadikan suatu isim yang semula diketahui bermakna umum (nakiroh) menjadi ma'rifat (tertentu). Bisa dikatakan bahwa al ta'rif merupakan alat atau perangkat kema'rifatan suatu isim.
Contoh isim ma'rifat dengan al ta'rif adalah sebagai berikut:
- Al-Baitu (البَيْتُ) - Rumah. Contoh kalimatnya: "Al-Baitu jadidun" (البَيْتُ جَدِيْدٌ), artinya: "Rumahnya baru".
- Al-Kitabu (الكِتَابُ) - Buku. Contoh kalimatnya: "Al-Kitabu al-ahmaru" (الكِتَابُ الأَحْمَرُ), artinya: "Bukunya yang merah".
- Ar-Rajulu (الرَّجُلُ) - Laki-laki. Contoh kalimatnya: "Ar-Rajulu al-hakimu" (الرَّجُلُ الحَكِيْمُ), artinya: "Laki-laki yang bijaksana".
- Al-Madrasatu (المَدْرَسَةُ) - Sekolah. Contoh kalimatnya: "Al-Madrasatu al-kubra" (المَدْرَسَةُ الكُبْرَى). Artinya: "Sekolah (ini) besar".
Al ta'rif sering kali ditambahkan di depan kata benda untuk membentuk isim ma'rifat. Penambahan al ta'rif tersebut tidak lain adalah untuk memberikan kejelasan dan informasi tambahan tentang objek yang dibicarakan, sehingga komunikasi menjadi lebih presisi dan mudah dipahami.
Contoh Isim Ma'rifat Berupa Isim Dhomir
Isim dhomir adalah kata dalam bahasa Arab sebagai kata ganti orang atau benda. Dikategorikan sebagai isim ma'rifat karena begitu jelas maksud dan pengkhususannya. Seperti أَنَا (Saya), tidak mungkin kemudian menunjukkan makna selain diriku sendiri.
Contoh isim ma'rifat berupa isim dhomir adalah sebagai berikut:
- Huwa (هُوَ) - Dia (lk). Contoh kalimatnya: "Huwa rajulun syuja'un" (هُوَ رَجُلٌ شُجَاعٌ), artinya: "Dia laki-laki pemberani".
- Hiya (هِيَ) - Dia (pr). Contoh kalimatnya: "Hiya jamilatun ashlan" (هِيَ جَمِيْلَةٌ أَصْلًا), artinya: "Dia memang cantik".
- Anta (أَنْتَ) - Kamu (lk). Contoh kalimatnya: "Anta daiman fi qalbi" (أَنْتَ دَائِمًا فِيْ قَلْبِيْ), artinya: "Kamu selalu di hatiku".
- Anti (أَنْتِ) - Kamu (pr). Contoh kalimatnya: "Anti lam ta'udi fi qalbi" (أَنْتِ لَمْ تَعُوْدِيْ فِيْ قَلْبِيْ), artinya: "Kamu tidak lagi di hatiku".
Karena ketegasan dan pengkhususan dalam menunjukkan sesuatu, bahkan sebagian ahli nahwiyyin menganggap bahwa isim dhomir adalah isim ma'rifat dengan tingkat kema'rifatan tertinggi.
Contoh Isim Ma'rifat Berupa Isim Isyaroh
Isim isyaroh adalah isim yang ma'rifat dengan penunjukan. Adapun sesuatu yang ditunjuk disebut musyar ilaih. Seperti kata ذَا (ini) untuk menunjukkan kepada orang atau benda yang mufrod dan mudzakkar (tunggal jenis laki-laki).
Contoh isim ma'rifat berupa isim isyaroh adalah sebagai berikut:
- Dza (ذَا) - ini. Contoh kalimatnya: "Isytaroitu hadza al-kitaba" (إِشْتَرَيْتُ هَذَا الكِتَابَ), artinya: "Saya membeli buku ini".
- Dzi (ذِى) - ini. Contoh kalimatnya: "Dzi al-untsa Fatimatu" (ذِى الأُنْثَى فَاطِمَةُ), artinya: "Wanita ini adalah Fatimah".
- Hunaka (ذٰلِكَ) - di sana. Contoh kalimatnya: "Qila inna hunaka ustadzan jadidan" (قِيْلَ إِنَّ هُنَاكَ أُسْتَاذًا جَدِيْدًا), artinya: "Katanya di sekolah sana ada guru baru".
- Ulaika (اُولٰٓٮِٕكَ) - itu. Contoh kalimatnya: "wa ulaika humu al-muflihun" (وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ), artinya: "Dan mereka itu orang-orang yang beruntung".
Menurut ahli nahwiyyin, isim isyaroh merupakan isim ma'rifat yang menduduki urutan ketiga setelah isim alam. Karena menunjukkan kepada sesuatu yang jelas namun masih membutuhkan qorinah (penunjukan).
Contoh Isim Ma'rifat Berupa Isim Alam
Contoh isim ma'rifat selanjutnya adalah isim alam, yaitu kata dalam bahasa Arab yang menunjukkan makna kepada seseorang, tempat, atau benda secara mutlak. Jadi, sesuatu yang belum jelas atau belum tentu maknanya tidak termasuk isim alam, seperti kata رَجُلٌ dan sebagainya.
Contoh isim ma'rifat berupa isim alam adalah sebagai berikut:
- Fatimah (فَاطِمَةُ) - nama orang. Contoh kalimatnya: "Ajabat Fatimatu kulla al-asilati" (أَجَابَتْ فَاطِمَةُ كُلَّ الأَسْئِلَةِ), artinya: "Fatimah menjawab semua pertanyaan".
- Ibnun (إِبْنٌ) - anak. Contoh kalimatnya: "Qabbalat abna'aha wahidan wahidan" (قَبَّلَتْ أَبْنَءَهَا وَاحِدًا وَاحِدًا), artinya: "Dia menciumi anak-anaknya satu persatu".
- Ummun (أُمٌّ) - ibu. Contoh kalimatnya: "Yastari al-ummu liabnaiha hubzan" (يَسْتَرِيْ الأُمُّ لِأَبْنَئِهَا خُبْزًا), artinya: "Seorang ibu membelikan anak-anaknya roti".
Berbeda dengan isim isyaroh, karena isim alam jelas dalam menunjukkan suatu tanpa adanya qarinah, ia mendapatkan peringkat kedua setelah isim dhomir dalam hal kema'rifatan. Terlebih jika merujuk pada asma'ul husna, maka isim alam lah yang paling ma'rifat dibandingkan isim dhomir, seperti lafdzul jalalah "اللّه".
Contoh Isim Ma'rifat Berupa Isim Mudhof
Setiap isim nakiroh yang dimudhofkan kepada isim ma'rifat maka statusnya menjadi ma'rifat. Contohnya seperti isim nakiroh "kitabun" (كِتَابٌ), yang mudhof kepada dhomir ya' mutakallim, menjadi "kitabi" (كِتَابِيْ). Dengan demikian maka kata كِتَابٌ adalah ma'rifat karena disandarkan kepada isim ma'rifat berupa isim dhomir.
Contoh isim ma'rifat berupa isim mudhof adalah sebagai berikut:
- Kitabu Hamidin (كِتَابُ حَمِيْدٍ) - buku Hamid. Contoh kalimatnya: "Kitabu hamidin jadidun" (كِتَابُ حَمِيْدٍ جَدِيْدٌ), artinya: "Buku Hamid itu baru".
- Baiti (بَيْتِيْ) - rumahku. Contoh kalimatnya: "Baiti qoribun min al-mathori" (بَيْتِيْ قَرِيْبٌ مِنَ المَطَارِ), artinya: "Rumah Saya dekan bandara".
- Abdullah (عَبْدُ اللّٰهِ) - kuda laut. Contoh kalimatnya: "Qola inni abdullah" (قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ), artinya: "Dia berkata; sesungguhnya aku hamba Allah".
Contoh Isim Ma'rifat Berupa Isim Maushul
Contoh isim ma'rifat yang terakhir yaitu isim maushul, adalah kata yang menunjukkan arti tertentu dengan perantara kalimat setelahnya. Seperti lafadz مَنْ dalam kalimat جَاءَنِيْ مَنْ شَجُعَ (Orang gagah itu menghampiriku). Kata شَجُعَ yang terjatuh setelahnya merupakan perantara maushul sehingga pendengar dapat menerima informasi yang disampaikan.
Contoh isim ma'rifat berupa isim maushul adalah sebagai berikut:
- Alladzi (الَّذِيْ) - kata sambung mufrad mudzakkar. Contoh kalimatnya: "Ma alladzi hadatsa fil haqiqoti" (مَا الَّذِيْ حَدَثَ فِيْ الحَقِيْقَةِ), artinya: "Apa yang sebenarnya terjadi?".
- Ma (مَا) - kata sambung lighairi aqil. Contoh kalimatnya: "A'jabani ma katabta min al-maddati" (أَعْجَبَنِي مَا كَتَبْتَ مِنَ المَادَّةِ), artinya "Aku menyukai artikel yang kamu tulis".
- Man (مَنْ) - kata sambung lil aqil. Contoh kalimatnya: "Jaani man syaju'a" (جَاءَنِيْ مَنْ شَجُعَ), artinya "Orang yang gagah itu menghampiriku".
Penutup
Melalui contoh isim ma'rifat sebagaimana di atas, kita dapat melihat dan mengetahui bahwa penggunaan isim ma'rifat dalam kalimat memiliki klasifikasi yang beragam. Hal ini tidak hanya memperkaya struktur kalimat bahasa Arab, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang keunikan tata bahasa Arab dengan ragam konsep yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Posting Komentar