Mudah Dipahami! 10+ Contoh Fi'il Madhi dalam Kalimat Sehari-hari

Table of Content [ ]

Nahwushorof.ID - Fi'il madhi adalah kata kerja dalam bahasa Arab yang menunjukkan kepada suatu pekerjaan yang sudah berlalu. Contohnya adalah “جَلَسَ” (sudah duduk), dan fi'il madhi 4 huruf seperti “قَرَّبَ” (telah mendekatkan). Kedua contoh fi’il madhi barusan sama-sama memuat zaman yang lampau. Untuk lebih memahami lagi penggunaannya dalam kalimat. Mari kita bicarakan lebih lanjut lagi mengenai ini.

Contoh Fi'il Madhi

Fi'il madhi memiliki 14 wazan tashrif yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Misal kita hendak membuat contoh kalimat “kamu (lk) telah berkata”, maka penggunaan fi'il madhi yang tepat adalah “قُلْتَ” yang disambung dengan dhamir mufrad mudzakkar mukhatthab (kata ganti orang kedua jenis laki-laki tunggal).

Artinya, antara fi’il madhi dengan fa’ilnya (pelaku) harus cocok dalam hal jenis (mudzakkar, muannats) dan bilangannya (mufrad, tasniyah, jamak). Akan tetapi bila fi’il madhi berlaku merofa’kan fa’il berupa isim dhahir maka bentuknya tetap dalam keadaan mufrad, sekalipun fa’ilnya adalah tasniyah ataupun jamak.

Sekarang coba perhatikan 5 contoh fi’il madhi dalam kalimat berikut ini:

1. جَلَسَ زَيْدٌ (Zaid sudah duduk).
2. جَلَسَتْ فَاطِمَةُ (Fathimah sudah duduk).
3. صَلَّى المُسْلِمانِ (Dua muslim telah shalat).
4. صَلَّتْ المُسْلِمَتَانِ (Dua muslimah telah shalat).
5. المُسْلِمَانِ ذَهَبَا (Kedua muslim itu telah pergi).

Dalam contoh barusan, bisa kita lihat kecocokan antara fi’il madhi dengan fa’ilnya. Pada kalimat pertama, fi’il madhi “جَلَسَ” berjenis mudzakkar karena memang fa’ilnya juga mudzakkar.

Sedangkan pada kalimat kedua, lafadz “جَلَسَتْ” adalah contoh fi’il madhi muannats, karena merofa’kan fa’il berupa muannats.

Adapun contoh fi'il madhi yang ketiga dan keempat sekalipun fa’il isim dhahirnya berupa tasniyah, fi’il madhi tetap dalam keadaan mufrad. Kecuali dalam susunan mubtada khobar (jumlah ismiyyah), maka fi’il madhi harus menyesuaikan baik pada jenis dan jumlahnya, sebagaimana contoh kalimat kelima.

Perlu diingat bahwa ada beberapa wazan fi’il madhi yang fa’ilnya sudah melekat pada fi’il madhi itu sendiri, yaitu fi’il madhi dhamir mukhatthab (orang kedua) dan mutakallim (orang pertama) baik itu mudzakkar maupun muannats. Contohnya seperti tashrif fi’il madhi nasoro “نَصَرَ” dalam tabel berikut:

Contoh Tashrif Fi’il Madhi
Kalimat	Dhamir	Artinya
نَصَرْتَ	أَنْتَ	Kamu (lk) sudah menolong
نَصَرْتُمَا	أَنْتُمَا	Kalian berdua (lk) sudah menolong
نَصَرْتُمْ	أَنْتُمْ	Kalian (lk) sudah menolong
نَصَرْتِ	أَنْتِ	Kamu (pr) sudah menolong
نَصَرْتُمَا	أَنْتُمَا	Kalian berdua (pr) sudah menolong
نَصَرْتُنَّ	أَنْتُنَّ	Kalian (pr) sudah menolong
نَصَرْتُ	أَنَا	Saya sudah menolong
نَصَرْنَا	نَحْنُ	Kami sudah menolong

Perhatikanlah bahwa semua contoh fi’il madhi tersebut sudah menjadi kesatuan dengan fa’ilnya. Artinya, ketika kita mengucapkan “نَصَرْتَ”, maka telah diketahui kalau subyek atau orang yang menolong adalah “أَنْتَ” (kamu).

Berbeda dengan fi’il madhi dhamir ghaib (orang ketiga). Misalkan kita hanya berkata “كَتَبَ”, maka belum jelas siapa orang yang menulis sampai kita melengkapinya menjadi “كَتَبَ زَيْدٌ” (Zaid sudah menulis). Jadi lawan bicara bisa memahami, bahwa ternyata yang menulis adalah Zaid.

Contoh Kalimat Fi'il Madhi

Setelah mempelajari contoh kata fi'il madhi, mari perhatikan contoh penggunaan kalimat fi'il madhi baik berupa mudzakkar maupun muannats dengan fa’il isim mufrad, tasniyah, dan jamak.

Contoh fi'il madhi mudzakkar:

1. جَلَسَ زَيْدٌ (Zaid telah duduk).
2. نَامَ خَالِدٌ (Khalid telah tidur).
3. غَضِبِ المُدَرِّسُ (Bapak guru sudah marah).
4. جَاءَ الطَّالِبُ (Seorang pelajar telah datang).
5. طَلَعَ البَدْرُ (Bulan purnama telah tampak).
6. جَاءَ الأُسْتَاذَانِ (Dua pak guru sudah datang).
7. ضَاعَ الكِتَابَانِ (Dua buku telah hilang).
8. لَعِبَ الطِّفْلَانِ (Dua anak kecil sudah bermain).
9. عَزَمَ الطَّلِبَانِ (Dua pelajar itu telah bercita-cita).
10. صَامَ المُؤْمِنَانِ (Para mukmin telah berpuasa).
11. صَلَّى المُسْلِمُونَ (Para muslim sudah shalat).
12. عَزَمَ الطَّالِبُونَ (Siswa-siswa telah bercita-cita).
13. تَبَسَّمَ التُّجَّارُ (Para pedagang telah tersenyum).
14. كَرُمَ الأَغْنِيَاءُ (Orang-orang kaya itu sudah mulia).
15. ذَهَبَ الزُّمَلَاءُ (Para teman telah pergi).

Contoh fi'il madhi muannats:

1. جَلَسَتْ فَاطِمَةُ (Fathimah telah duduk).
2. نَامَتْ هِنْدٌ (Hindun sudah tidur).
3. غَضِبَتْ المُدَرِّسَةُ (Bu guru telah marah).
4. جَائَتْ الطَّالِبَةُ (Seorang siswi sudah datang).
5. طَلَعَتْ الشَمْشُ (Matahari telah terbit).
6. جَرَتْ السَّفِيْنَةُ (Perahu telah berlayar).
7. جَائَتْ الأُسْتَاذَتَانِ (Dua Bu guru sudah datang).
8. صَلَّتْ المُسْلِمَتَانِ (Dua muslimah telah shalat).
9. ضَاعَتْ السَّيَّارَتَانِ (Dua mobil telah hilang).
10. لَعِبَتْ المَرْأَتَانِ (Dua anak wanita sudah bermain).
11. صَامَتْ المُؤْمِنَاتُ (Para mukminah telah berpuasa).
12. قَامَتْ المُدَرِّسَاتُ (Para Bu guru sudah berdiri).
13. كَثُرَتْ المَسَاجِدُ (Masjid-masjid telah banyak).
14. سَقَطَتْ الأَوْرَاقُ (Daun-daun telah berguguran).
15. إِطْمَئَنَّتْ النُّفُوْسُ  (Jiwa-jiwa sudah tenang).

Sebenarnya cukup mudah untuk membuat contoh fi’il madhi muannats. Misalkan kalimat “جَلَسَ زَيْدٌ” (Zaid duduk), bila hendak ditujukan untuk muannats cukup mengganti fa’il dan bentuk fi’il madhinya saja, menjadi “جَلَسَتْ فَاطِمَةُ” (Fathimah duduk).

Begitupun ketika digunakan untuk tasniyah dan jamak, tinggal menyesuaikan saja dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Oleh karenanya, mengetahui cara membuat isim tasniyah dan jamak menjadi penting, karena mempermudah pelajar dalam mengidentifikasi bahkan membuat kalimat fi’il madhi sendiri.

Contoh Fi'il Madhi dalam Al Quran

Banyak sekali ditemukan contoh penggunaan fi'il madhi dalam Al Qur'an baik menggunakan struktur jumlah ismiyyah maupun fi’liyyah. Sebagaimana contoh fi'il madhi dalam ayat Al Qur’an berikut ini.

Contoh fi'il madhi dalam surat Al Baqarah:

• وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ (Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa). QS. Al-Baqarah ayat 206
• ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا (Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba). QS. Al-Baqarah ayat 275
• إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ (Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya). QS. Al-Baqarah ayat 277
• وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ (Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)). QS. Al-Baqarah ayat 283
• آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ (Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman). QS. Al-Baqarah ayat 285

Contoh fi'il madhi dalam juz 30:

• وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا (Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan). QS. An-Naba’ ayat 8
• وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا (Dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu). QS. An-Naba’ ayat 19
• قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia). QS. An-Naas ayat 1
• مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan). QS. Al-Lahab ayat 2
• إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat)). QS. Al-Zalzalah ayat 1

Demikianlah contoh fi’il madhi dalam kalimat dan Al-Qur'an baik berupa mudzakkar, muannats, mufrad, tasniyah dan jamak. Semoga mengedukasi dan menginspirasi.